Sabtu, 18 Februari 2012

Terselip Cinta dan Sayang di tengah Duka

Siapa yang sangka kalau yang namanya umur itu singkat? Siapa yang kira jika kalian harus berpisah selama-lamanya dengan orang yang kalian cintai dan sayangi. Sakit, sedih dan bingung serta tidak percaya. Perasaan tersebut pasti ada. Enam bulan terakhir bersama papa adalah hal yang berkesan, karena apa? Karena papa memberikan semuanya. Ya, semuanya. Cinta, kasih sayang, pesan serta perhatiannya. Semua perkataan beliau yang tadinya hanya nasihat biasa, setelah kepergian beliau ternyata itu adalah pesan beliau. sarjana, kerja yang benar, terus belajar, raih pendidikan setinggi-tingginya, dll.


  • Jumat, 10-02-2012. Papa masih segar bugar kerja di kantor dan sempat berbincang dengan mama via telepon.
  • Sabtu, 11-02-2012. Saya dapat kabar papa jatuh di kamar mandi dan koma di ICU di RSUD di Gorontalo. Bingung, resah, khawatir dan sedih. Saat itu masih ada optimis papa sembuh karena saya belum tau ternyata papa tidak sadar dan hanya mengeluarkan air mata. Ya, air mata. Papa rindu dengan bidadari-bidadari papa yang di jakarta (papa dinas di Gorontalo). Mama panik bukan main dan menangis. Saya? Saya menahan tangis dan berusaha tegar.
  • Minggu, 12-02-2012. Mama terbang ke Gorontalo. Saat mama tiba dan langsung membisikkan kata ke telinga papa "Assalamualaikum. Pak, ibu udah dateng" dan papa langsung bereaksi serta sempat menggerakkan tanganya. Ya, ada rasa otimis saat itu bahwa papa akan sadar dan sembuh. Jadi, kami bisa berkumpul lagi seperti biasa.
  • Senin, 13-02-2012. Pagi hari, papa masih biasa dan belum ada perubahan. Sore hari menjelang magrib, om saya menelpon dan mengatakan kondisi papa semakin memburuk. Penyakit papa sudah merambat ke jantung dan dari obat jantung itulah papa bisa bertahan. Saya sedih tapi masih berusaha menahan air mata depan nenek dan pacar saya. Sehabis magrib, saya menuju rumah tante saya berniat mengirim doa untuk papa saya terkasih. Tiba-tiba staf papa, bu maya, menelpon dan mengirim sms menyarankan saya harus mengatakan bahwa saya dan kakak sayang papa, dan minta maaf (sebenarnya saya ingin mengatakan langsung ditelinga papa sambil menciumnya). Akhirnya, kami mengatakan via telepon. Saat itu, papa merespon tiga kali perkataan kami dan mengeluarkan air mata. Tidak lama berselang setelah saya dan kakak membaca yasin sebanyak tiga kali, papa pergi selama-lamanya.
  • Selasa, 14-02-2012. Banyak orang yang sedang berkasih ria dengan pasangannya di hari kasih sayang. Saya dan keluarga harus berpisah dengan orang yang kami cintai, papa. Setelah jenazah datang dari Gorontalo,  beliau di semayamkan dahulu dirumah. Saat itu papa tampak tampan dan gagah. beliau tersenyum. Papa tau bahwa aku, mama dan kakak sudah ikhlas.

Ternyata ikatan batin itu ada. papa yang seorang pemikir, ditengah sakaratul mautnya, beliau mau bahwa anak-anaknya dan istrinya tau bahwa beliau sayang pada kami sampai beliau pergi pun yang beliau mau adalah perpisahan dengan anaknya dan istrinya. Kata sayang dan maaflah yang beliau ingin dengar dari kami. Beliau tidak ingin apa-apa, hanya itu. Serta doa yang kami selalu panjatkan untuk papa, suami dan kepala keluarga kami tercinta.

Icha, kakak dan mama sayang, cinta dan rindu papa. we love you, papa :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar